Nama, kan bagian dari identitas seseorang di mana kita bisa mengenal banyak hal tentang orang itu. Memangnya, dari nama itu kita bisa tahu apa aja, sih? Kalau kita tahu namanya, ada beberapa pertanyaan yang sebenernya udah ada jawabannya.
1.) Hallo, kamu dari mana asalnya ya?
Udah jelas kan, kalo Joko itu orang Jawa, Afung itu keturunan Tionghoa, Mariko itu pasti cewek Jepang, Friedrich cowok Jerman/Austria/Swiss and so on? Jadi...,kalian gak usah nanya sama orang (asing) yang baru kamu kenal kalo kamu tahu bagaimana tipe-tipe dan format namanya dia. Kebanyakan warga dunia pasti pake format nama depan plus nama belakang.
Contohnya gini, nih (maaf, ya pinjem nama anak orang bentar gapapa, kan?):
- Adrianne (pasti nama depan, kan nih?) Svensson (inilah marganya)
- Antti Iisalo (formatnya sama kayak di atas)
Antti? Dia itu cowok atau cewek sih?
Gimana ya, jelasinnya? Aku jadi bingung...ya udah mendingan jangan dibahas. Ntar bahasannya jadi panjang banget.
Nah, buat pengecualian...di Asia Timur, format nama kebalikan yang di atas. Do you need some examples? Okay!
- Kanegawa (ini marga) Toshiro (kamu panggil dia pakai nama ini)
- Kim Mi So (idem)
2.) Kamu anaknya siapa, sih?
![]() |
Lo apain anak gue? Hah! |
Lho, kok kita bisa tahu kalau dia anaknya siapa?
Ada yang pernah denger istilah patronym? Patronym itu bagian dari nama orang yang menandakan adanya garis keturunan dari bapaknya. Gak harus bapak juga, kakek atau kakek buyut juga bisa sih...pokoknya nama dari garis keturunan bapak itu ada di namanya. Biasanya ada di negara-negara yang pakai tradisi patrilineal atau menghitung garis keturunan bapak. Patronym ini paling common ada di nama belakang, biarpun sekarang udah jarang dipakai karena dianggep ngerepotin banget.
Ngerepotin gimana?
Ya, iyalah. Nama ada sekitar 200.000-an dan penduduk dunia ada 7 miliar. Berarti ada peluang buat banyak orang untuk punya nama yang sama, kan. Nanti kalau ditanya "Kamu anaknya Mr. John, ya?", terus bingung John yang mana saking banyaknya yang namanya John di dunia ini.
Tapi ada beberapa negara di dunia yang masih pakai patronym ini. Contohnya di Rusia dan di beberapa negara Eropa Timur. Ini aku kasih bagaimana format nama cewek dan cowok di Rusia sana.
-Cewek: (nama depan) + (nama ayah)-ovna/yevna/ichna (ini tergantung nama bapaknya siapa, ya?) + (marga)-ova
-Cowok: (nama depan) + (nama ayah)-ovich/yevich/ich + marga (-ov)
Bingung sama rumusnya? Sini aku kasih contoh penggunaannya. Misalkan, ada orang Rusia namanya Alexander Kuschenkov, punya dua orang anak. Namanya Ekaterina sama Vladimir. Kalau kita intip akte kelahiran mereka, jadinya bakalan kayak gini.
- Ekaterina Alexandrovna Kuschenkova
- Vladimir Alexandrovich Kuschenkov
Kasus patronym di nama belakang itu masih ada di sebuah negara yang bernama Eslandia. Ini beneran diturunin dari nama bapaknya. Seriusan? Ini ada rumus dan pembuktiannya.
-Cewek: (nama depan) + (nama ayah)-sdottir
-Cowok: (nama depan) + (nama ayah)-sson
Jadi, misalkan ada orang Eslandia namanya Johann. Dia punya dua orang anak cowok sama cewek, namanya Eirikur sama Kata. Di akte kelahiran resmi mereka sebagai warga negara Eslandia yang baik, ramah, sopan dan rajin menabung (halah!), nama mereka ditulis kayak gini.
-Kata Johannsdottir
-Eirikur Johannsson
Ternyata, negara tetangga kita Malaysia sama Brunei juga pake sistem patronym ini. Formatnya kira-kira sama kayak nama yang ada di batu nisan kuburan Islam di negara kita. Mau bukti? Sini aku pinjem nama anak orang yang gak pernah diurus sama bapaknya sendiri.
-Fazura binti Nan
- Haqeem bin Makmor
Ngerti, kan soal patronym? Ya, udah lanjut!
3.) Kamu tuh kaya, tajir, borjuis, miskin, kere, ato proletar?
![]() |
Jangan macem-macem ama gue! Cium jempol kaki gue, gak mau tahu! |
Beneran, jangan berani-berani tanya kayak gitu ke orang yang namanya ada embel-embelnya. Bisa-bisa kamu langsung digampar sampe mati! Pokoknya hati-hati aja kalau kamu ketemu orang yang punya embel-embel kayak gini. Harus jaga sikap, merunduk dan cium (jempol) kakinya yang agung! Hahaha...nggak deng, menurut aku mereka juga manusia biasa seperti kita :)
- Jawa: Raden, Raden Mas, Raden Ayu, Raden Ajeng, dsb.
- Bali: Anak Agung, Gusti, Cokorda dsb.
- Makassar/Bugis: Andi, Daeng, Karaeng
- Aceh: Teuku, Cut
- Palembang: Nyimas, Kemas/Kiemas
- Jerman/Austria: pokoknya namanya ada von blabla, atau von der blablabla, bisa juga zu blablabla. Tapi kalo di Austria kamu gak bakalan ketemu orang yang namanya ada embel-embel kaya gini. Soalnya udah dilarang sejak tahun 1919. :)
- Perancis: du blablabla atau d'blabla
- Spanyol: de blablabla
- Swiss: von blablabla ato de blablabla
Lah, kenapa harus gitu? Karena menurut teorinya Karl Marx kalo gak salah orang-orang yang bisa punya embel-embel ini adalah kaum borjuis alias kaum orang-orang kaya yang keturunan BANGSAWAN. Ketauan kan seberapa berkelasnya dia?
Nah, gimana kalau yang kaum proletar alias kelas pekerja? Ternyata, beberapa nama belakang itu mencerminkan pekerjaan tertentu orang zaman dulu, lho. Tapi, orang kayak gini jangan langsung dicap miskin. Ini contohnya:
- Yang jagain penggilingan gandum: Miller, Millar, Muller
- Tukang roti: Baker, Backer
- Tukang kayu: Carpenter, Zimmermann, Carpentier, Carpentiro
- Tukang jahit: Taylor, Schneider dsb.
Semua yang aku jelasin sekarang tuh teori zaman dulu. Kalo sekarang udah gak berlaku mungkin.
By the way, ini ada sedikit tips kalau mau ngasih nama karakter tapi kepepet. Jadi...kamu main-main aja sama nama orang yang kamu kenal atau emang terkenal.
Gimana maininnya? Ambil nama-nama yang menurut kamu unik, terus jadiin satu pake salah satu rumus ini.
(Nama Depan + Nama Depan) = Ausi Dirgantara (dua-duanya nama depan seniornya Anya yang ketjeh badai *ditimpukinseniorpakailaptop)
(Nama Depan + Nama Tengah/Belakang)= Kezia Naftalia (Kezia nama temen Anya, Naftalia nama tengah guru Jerman Anya dulu pas SMA)
(Nama Tengah/Belakang + Nama Depan) kebalikannya yang atas = Yoanita Kirana (dua-duanya nama teman Anya)
(Nama Tengah/Belakang + Nama Tengah/Belakang)= Alaika Rahadian (dua-duanya nama belakang senpai Anya yang ketjeh badai lagi)
Jadi aneh-aneh, kan namanya? Hehehe...sorry ya semua orang yang merasa Anya pinjem namanya. Cukup segini dulu, ya! Lain kali kita bertemu di lain waktu, bye!