Mengenai "Saya"
Nama saya adalah Teresa Anyelir Putri.
Saya biasa dipanggil Anya.
Mungkin di nama lengkap saya ada nama seorang Santa pelindung sebagai bukti saya telah dibaptis secara Katolik, yaitu Santa Teresa dari Avila. Namun, saya bukan seorang umat Katolik.
Apakah engkau seorang ateis atau agnostik?
Agama apapun pasti mengakui Tuhan, bukan? Saya masih percaya apabila Tuhan itu ada. Tuhan itu bukan suatu zat tertentu yang ada di atas sana, dan tidak jelas bagaimana bentuknya. Saya percaya apabila Tuhan itu menjadi seorang sidekick yang bisa dipercaya dalam setiap potongan cerita dalam kehidupan kita dan bisa berubah-ubah wujud sesuai keperluan. Tuhan bisa berwujud sebuah benda mati yang kita pakai sehari-hari, atau ada di dalam setiap orang yang kita temui.
Saya memiliki rambut hitam, mata besar, kulit sawo matang, tinggi rata-rata wanita Asia pada umumnya, dan berat badan yang cukup ideal. Tetapi, saya menolak dikatakan sebagai seorang wanita Asia atau lebih spesifiknya Indonesia dengan segala stereotipe yang melekat di atasnya. Mereka bilang saya pemalu, pendiam dan seakan hidup dalam dunia saya sendiri. Saya seakan tidak peka dengan dunia luar. Mereka menyebut hal itu sebagai autisme. Jelas-jelas saya menolak dengan keras untuk dicap seperti itu. Saya bukan seorang penderita autisme.
Kau membenci dirimu sendiri? Kau ingin menjadi orang lain?
Terkadang saya membenci diri saya sendiri dan sering membanding-bandingkan diri saya dengan orang lain yang lebih hebat saya. Saya tidak memanfaatkan orang lain itu sebagai alat untuk pembalasan dendam atas kesombongan saya, tetapi sebagai motivasi bagi kerendahan hati saya.
Kalau dilihat dalam strata ekonomi, saya berada ditengah-tengah. Saya tidak bisa dikatakan sebagai kalangan kelas atas, karena saya bukan anak orang terpandang dan tidak memiliki barang-barang bermerk yang mahal-mahal. Bukan kelas bawah juga karena saya masih bisa menikmati pangan, sandang dan papan yang layak. Apabila dilihat dari segi intelektualitas, saya bukan orang yang intelek atau idiot karena saya memiliki kecerdasan rata-rata orang-orang seusia saya.
Berhentilah menyangkal semua tentang dirimu! Selama ini kau menganggap dirimu siapa?
Saya tidak bermaksud untuk menyangkal hal-hal tentang diri saya. Sekali lagi nama saya adalah Teresa Anyelir Putri, panggil saja Anya. Saya hanya ingin diakui sebagai "saya", tidak peduli apa etnis dan agama saya, kaya atau miskin, pintar atau bodoh...saya tetaplah "saya". Seberapa pentingkah kalian mempertimbangkan tentang SARA apabila ujung-ujungnya kalian tetap mengakui saya sebagai "saya"?
Langganan:
Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar