Sinar matahari musim panas yang sedikit terik membangunkan Melanie dari alam mimpi. Jemari wanita berambut pirang sepunggung itu mengusap-usap kedua matanya yang hijau. Lelah dan bingung, itulah yang dirasakannya pagi ini.
Kesunyian malam beberapa jam lalu, telah membuat mereka tenggelam jauh dan asyik sendiri. Ya, hubungan mereka yang disembunyikan selama ini telah dihancurkan oleh kebodohan semalam. Ia ingin pergi karena ia tidak ingin menghancurkan semuanya, namun rasa lelah di sekujur tubuh menghalanginya.
Wanita itu berusaha bangkit sejenak, ditatapnya pria berkulit putih susu yang sejak tadi terbaring di sampingnya. Wajah Nino memang selalu nampak damai saat ia tertidur pulas. Penampilannya yang tidak begitu diperhatikan menciptakan imaji bahwa pria itu seperti anak-anak yang belum begitu peduli untuk mempermak kemasan luarnya. Tangan kanan wanita itu menyibak lembut rambut hitam yang menutupi dahi Nino.
Bentuk alisnya yang berantakan tidak pernah ia ubah semenjak mereka pertama kali bertemu beberapa bulan lalu. Nino selalu mengatakan pada Melanie bahwa ia tidak pernah merasa percaya diri dengan bentuk wajah besar dan sepasang pipi gempal yang dimilikinya. Melanie merasa bahwa fitur khas itu telah membuktikan hipotesis awal yang telah dipikirkannya, yakni ia adalah pria yang begitu sederhana. Di kala orang lain meletakkan banyak make-up bahkan melakukan operasi pada fitur yang jelek tersebut, ia entah kenapa tetap mempertahankannya.
Yah, mungkin karena pria itu memang tidak suka membuang-buang uang untuk hal yang tidak perlu baginya. Melanie sudah cukup tahu kalau penampilan bukanlah kebutuhan dasarnya. Nino memang seorang idola sejati yang berusaha menjadi seperti orang biasa.
Wanita itu membungkuk sejenak dan mengecup dahi Nino. Gemas rasanya, kalau pria yang kelihatannya begitu sederhana, polos dan lugu dapat melakukan hal yang tidak pernah diperkirakan seperti semalam tadi.
Melanie selalu suka kejutan-kejutan tidak terduga yang diberikan pria berwajah manis itu. Sulit bagi wanita itu untuk mengatakan yang sesungguhnya pada Nino, namun isyarat-isyarat yang selama ini ditunjukkan satu sama lain sudah berbicara banyak tentang mereka.
#NulisRandom2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar