Para wanita itu memandangku dengan tatapan mata yang seakan mengatakan bahwa: "aku orang aneh". Di kala mereka mencari pria di layar sinema untuk membuktikan kecantikan dan kepopuleran, aku malah ambisius mengejar cita-citaku.
Mereka bilang kalau tidak punya pacar yang tampan dan kaya sama dengan tidak dapat hidup. Bodoh? Bukan kata yang tepat untuk mendeskripsikannya. Mereka sangat masokis, mau saja disakiti oleh laki-laki.
Tidak denganku. Aku wanita yang sama sekali tidak peduli dengan kisah cintanya sendiri. Ambisi, hal yang selama ini kukejar untuk mengalihkan perhatianku soal percintaan menjijikkan itu. Sejak kecil aku selalu diajarkan untuk mengejar ilmu dan amal, bukan cincin yang melingkar di jari manis.
Di sisi lain, wanita di tempat lain memandangku jijik. Katanya aku sama seperti wanita-wanita bodoh di tempatku masa sekarang yang mau melakukan apapun demi mendapatkan seorang lelaki. Aku tidak mau disamakan dengan para wanita tidak punya harga diri itu. Mereka yang sampai merebut cinta sejati dari tangan empunya, dan menorehkan kisah tragis di hidup banyak orang.
Beritahu aku, berapa nilai yang bisa kuberi bagi wanita sepertiku? Seorang wanita mandiri yang hidup di tengah-tengah wanita murahan dan bodoh yang mudah jatuh cinta, semudah membalikkan telapak tangan mereka.
#NulisRandom2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar