Minggu, 07 Juni 2015

day 7: fangirl

Gadis yang baru menginjak usia kepala dua itu tengah memeriksa peringatan di aplikasi WhatsApp di telepon gengggamnya. Isinya selalu sama, teman-teman yang menagih tugas-tugas dengan deadline yang dapat dikatakan tidak manusiawi. Kapan dia punya waktu untuk dirinya sendiri kalau begini caranya?

Resiko menjadi mahasiswa sekaligus gadis penggemar memang seperti ini. Selain belajar, gadis itu juga menghabiskan waktu luangnya untuk menikmati paras tampan dan cantik para idolanya. Paras tampan dan cantik? Gadis itu tanpa sadar sudah berbelok ke arah lain karena selain mengagumi pria tampan, ia juga terkadang memuji kecantikan wanita.

Memangnya siapa perempuan di dunia ini yang tidak ingin memiliki tubuh seindah Alessandra Ambrossio, secantik Dakota Johnson, atau semanis Mao Inoue? Apalagi ditambah pacar setampan aktor Hollywood atau drama serial Korea dan Jepang.

Pikirannya seperti terbagi menjadi dua bagian. Di satu sisi ia memikirkan tumpukan paper ujian akhir semester yang belum juga dikerjakannya. Otaknya tidak kuat lagi untuk memikirkan apa yang akan ditulisnya. Dua makalah kelompok, satu makalah pribadi dan satu esai. Masih lebih baik ia harus mengumpulkan makalah saja, ada satu matakuliah yang juga memaksanya untuk ikut ujian dalam kelas. Bukannya tidak tahu cara mengerjakannya, tetapi ia selalu bingung mau menulis apa di lembaran MS Word itu. Dosen-dosen ini rempong amat. Apa sebenarnya selama ini ia terdampar di tempat yang salah? Belum lagi ia harus mengerjakan rancangan sampul proposal penelitian kuantitatif. Intinya dia banyak pekerjaan.

Di sisi pikirannya yang lain, nampak para pria tampan dan wanita cantik yang tengah lalu lalang. Ya, mereka yang hanya menjadi bahan fantasinya di alam mimpi semata dan tidak akan pernah ia sentuh. Para incubus dan succubus berkedok idola panggung itu mengeluarkan tatapan mata dan senyuman seduktif dalam foto-foto. Manusia-manusia berparas menggemaskan maupun menawan tengah berpose sugestif, seakan mereka akan melakukan hal yang sama dengan apa yang diceritakan di fiksi-fiksi penggemar.

Mungkin mencari asupan mengenai "hubungan" antara para idola panggung itu, bisa membuat pikirannya segar kembali untuk mengerjakan tugas paper yang menumpuk. Siapa tahu saja foto-foto erotis di majalah AnAn atau momen-momen di mana pairing favoritnya berpose imut bisa membakar semangatnya kembali untuk membuat makalah mengenai konflik elit politik di Poso.

#NulisRandom2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar